Tentara Amerika Serikat yang sedang bertugas melawan Jepang selama Perang Dunia II menghadapi tantangan besar di medan perang Pasifik. Mereka menghadapi kondisi yang sangat berat seperti cuaca tropis yang panas dan lembap, medan yang sulit seperti hutan dan pegunungan, dan juga ancaman serangan mendadak dari Jepang.

Ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki merupakan salah satu tragedi besar dalam sejarah dunia. Pada tanggal 6 Agustus 1945, pesawat Amerika Serikat, Enola Gay menjatuhkan bom atom di Hiroshima yang menyebabkan ledakan dahsyat yang menghancurkan sebagian besar kota. Tiga hari kemudian, pada 9 Agustus, pesawat lainnya, Bockscar, menjatuhkan bom atom kedua di Nagasaki yang juga menghancurkan sebagian besar kota. Diperkirakan bahwa sekitar 200.000 orang tewas dalam ledakan bom atom dan dampak radiasinya, baik saat ledakan itu terjadi atau dalam beberapa tahun setelahnya.

Bom atom yang digunakan oleh Amerika Serikat selama Perang Dunia II merupakan senjata paling mematikan yang pernah diciptakan dalam sejarah. Dikembangkan melalui proyek Manhattan, bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki memiliki kekuatan ledakan yang belum pernah dilihat sebelumnya. Bom tersebut menggunakan reaksi fisi nuklir untuk menghasilkan ledakan dahsyat yang merusak segala sesuatu dalam radius yang luas.

Ledakan besar yang di foto di langit Hiroshima adalah hasil dari ledakan bom atom "Little Boy" yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat pada tanggal 6 Agustus 1945. Ledakan ini adalah yang pertama kali dari dua bom atom yang dijatuhkan pada Jepang selama Perang Dunia II. Ledakan tersebut terjadi di ketinggian sekitar 600 meter dan menghasilkan sebuah bola api raksasa yang dapat terlihat dari jarak jauh.